Thursday 13 September 2012

Riedl Vs PSSI


Riedl: Kisruh Harus Berakhir Demi Timnas Yang Tangguh
Alfred Riedl berharap dualisme dan kisruh sepakbola yang terjadi di Indonesia segera berakhir. Semua pihak harus segera mengakhirinya demi Timnas yang tangguh dan solid.

Selain akan mengurangi kekuatan Timnas ke depannya, dualisme juga akan memperburuk citra bangsa Indonesia apabila sampai mendapatkan sanksi dari FIFA.


"Kami berharap dualisme Timnas ini segera berakhir, sebab selain mendapatkan sanksi dari FIFA, kekuatan Timnas juga tidak akan setangguh dulu," tegas Riedl dalam jumpa pers di hotel Kusuma Agrowisata Batu, Selasa (11/10).

Riedl saat ini tengah memimpin pemusatan latihan Timnas Indonesia bentukan KPSI di Batu, Malang. Pelatih asal Austria ini resmi ditunjuk oleh La Nyalla Mahmud Mattalitti menjadi arsitek tim untuk proyeksi Piala AFF 2012 nanti.

Selain Riedl, pihak KPSI juga telah menunjuk Benny Dollo dan Wolfgang Pikal untuk mendampingi pelatih asal Austria ini. Bendol -sapaan akrab Benny Dollo- ditunjuk menjadi direktur teknik Timnas, sementara Wolfgang Pikal menjadi asisten pelatih.

PSSI Laporkan Riedl ke FIFA

PSSI rupanya cukup berang dengan kembalinya Alfred Riedl ke Indonesia. Pelatih asal Austria tersebut ditunjuk KPSI untuk menangani Timnas Indonesia yang dipersiapkan tampil di Piala AFF 2012.

Kekecewaan PSSI tersebut seperti yang diungkapkan oleh Direktur Legal PSSI, Finantha Rudy. Menurutnya, Riedl malah membuat kisruh persepakbolaan Indonesia semakin keruh.

"Riedl datang sebagai apa, pelatih kepala? Ada kontraknya? Kapasitasnya sebagai apa, kok orang asing ikut-ikutan, memang ada visa-nya?" geramnya.

Rudy menilai, kontrak yang ditandatangani oleh Riedl dengan pihak KPSI cacat. Selain itu, bila mengaku sebagai pelatih Timnas Indonesia, hal tersebut dinilainya salah besar, karena kontrak Riedl telah usai.

"Penandatanganan kerja antara Alfred Riedl dan KPSI juga cacat hukum. Karena itu, kami sudah melaporkannya ke FIFA. Kami ingin FIFA segera mengambil tindakan atas sikap Riedl dan KPSI," tuturnya.

No comments:

Post a Comment