Riedl:
Kisruh Harus Berakhir Demi Timnas Yang Tangguh
Alfred
Riedl berharap dualisme dan kisruh sepakbola yang terjadi di Indonesia segera
berakhir. Semua pihak harus segera mengakhirinya demi Timnas yang tangguh dan
solid.
Selain
akan mengurangi kekuatan Timnas ke depannya, dualisme juga akan memperburuk
citra bangsa Indonesia apabila sampai mendapatkan sanksi dari FIFA.
"Kami
berharap dualisme Timnas ini segera berakhir, sebab selain mendapatkan sanksi
dari FIFA, kekuatan Timnas juga tidak akan setangguh dulu," tegas Riedl
dalam jumpa pers di hotel Kusuma Agrowisata Batu, Selasa (11/10).
Riedl
saat ini tengah memimpin pemusatan latihan Timnas Indonesia bentukan KPSI di
Batu, Malang. Pelatih asal Austria ini resmi ditunjuk oleh La Nyalla Mahmud
Mattalitti menjadi arsitek tim untuk proyeksi Piala AFF 2012 nanti.
Selain
Riedl, pihak KPSI juga telah menunjuk Benny Dollo dan Wolfgang Pikal untuk
mendampingi pelatih asal Austria ini. Bendol -sapaan akrab Benny Dollo-
ditunjuk menjadi direktur teknik Timnas, sementara Wolfgang Pikal menjadi
asisten pelatih.
PSSI
Laporkan Riedl ke FIFA
PSSI
rupanya cukup berang dengan kembalinya Alfred Riedl ke Indonesia. Pelatih asal
Austria tersebut ditunjuk KPSI untuk menangani Timnas Indonesia yang
dipersiapkan tampil di Piala AFF 2012.
Kekecewaan
PSSI tersebut seperti yang diungkapkan oleh Direktur Legal PSSI, Finantha Rudy.
Menurutnya, Riedl malah membuat kisruh persepakbolaan Indonesia semakin keruh.
"Riedl
datang sebagai apa, pelatih kepala? Ada kontraknya? Kapasitasnya sebagai apa,
kok orang asing ikut-ikutan, memang ada visa-nya?" geramnya.
Rudy
menilai, kontrak yang ditandatangani oleh Riedl dengan pihak KPSI cacat. Selain
itu, bila mengaku sebagai pelatih Timnas Indonesia, hal tersebut dinilainya
salah besar, karena kontrak Riedl telah usai.
"Penandatanganan
kerja antara Alfred Riedl dan KPSI juga cacat hukum. Karena itu, kami sudah
melaporkannya ke FIFA. Kami ingin FIFA segera mengambil tindakan atas sikap
Riedl dan KPSI," tuturnya.
No comments:
Post a Comment