Wednesday 12 September 2012

PON Riau Rugikan Atlet dan Daerah


Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XVIII di Riau dinilai merugikan para atlet karena sejumlah cabang olahraga tak dapat mencatatkan rekor. Padahal, pencatatan rekor sangat penting dalam perekaman prestasi atlet tersebut di tingkat dunia.
Penyelenggaraan PON yang kurang siap dinilai juga merugikan daerah yang mengirimkan kontingen. Dengan alasan tersebut, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin mengaku kecewa dengan penyelenggaraan PON XVIII di Riau.

"Saya dengar beberapa cabang olahraga tak akan dapat dicatatkan dalam rekor karena peralatan tak memenuhi standar pencatatan," katanya di Palembang, Sumsel, Minggu (9/9/2012).


Menurut dia, kemenangan yang tak dapat dicatatkan dalam rekor sangat merugikan atlet dan menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap atlet. Hal ini karena pencatatan rekor sangat penting guna menunjang prestasi atlet di masa mendatang.

"Apalah artinya medali emas bagi seorang atlet jika tak dapat dicatat dalam rekor. Bagi atlet, ini akan membuat mereka kurang semangat," kata Alex menambahkan.

Hal tersebut juga dinilai merugikan masyarakat di daerah yang mengirimkan kontingen. Pengiriman atlet membutuhkan biaya sangat besar yang diambil dari dana masyarakat dalam APBD. Kerugian tersebut belum menghitung biaya dan kerja keras selama pelatihan.

Dalam PON 2012, Sumsel mengirimkan 271 atlet dan ratusan ofisial. Meski demikian, Sumsel belum akan menarik pulang kontingennya seperti yang telah dilakukan provinsi lain. Hal ini karena penarikan kontingen dinilai akan menambah kerugian yang telah ada. 

No comments:

Post a Comment