Kerajaan
Inggris meminta pengadilan Perancis mengeluarkan perintah untuk menghentikan
penerbitan sejumlah foto telanjang dada (topless) isteri Pangeran William, Kate Middleton.
Permintaan pasangan Inggris itu dikeluarkan setelah Closer menerbitkan 14 gambar "Duchess of Cambridge" atau Kate Middleton yang telanjang dada minggu lalu. Penerbitan foto-foto itu dinilai pengacara Kerajaan Inggris sebagai pelanggaran hak privasi.
Setelah
mengadakan sidang dengar pendapat hari Senin (17/9/2012), yang menghadirkan
pihak pengacara pasangan Kerajaan Inggris itu dan pihak pengacara penerbit
majalah gosip populer Closer, pengadilan mengatakan akan mengeluarkan putusan
pada Selasa siang ini.
Permintaan pasangan Inggris itu dikeluarkan setelah Closer menerbitkan 14 gambar "Duchess of Cambridge" atau Kate Middleton yang telanjang dada minggu lalu. Penerbitan foto-foto itu dinilai pengacara Kerajaan Inggris sebagai pelanggaran hak privasi.
Hari Senin,
majalah gosip Italia, Chi, yang juga dimiliki penerbit yang sama di Italia,
menerbitkan 26 halaman gambar Kate tanpa bagian atas baju renangnya. Sebuah
tabloid Irlandia akhir pekan lalu menerbitkan lebih banyak gambar Kate
telanjang dada, yang membuat menteri hukum Irlandia berjanji merevisi UU hak
privasi negara itu.
Foto-foto
itu menampilkan Kate bersantai ketika berlibur disebuah vila pribadi di
Provence, Perancis, kadang-kadang bertelanjang dada. Pengacara pasangan
kerajaan itu, Aurelien Hamelle, hari Senin mengatakan mereka menuntut 6.550
dollar AS sebagai ganti rugi dari majalah Closer serta dihentikannya penerbitan
foto-foto itu.
Mereka juga
menuntut pengadilan agar mengenakan denda 13.100 dollar per hari selama mereka
terus menerbitkan dan 131.000 dollar AS jika menjual foto-foto itu.
No comments:
Post a Comment